Bagaimana Cara Developer Menentukan Harga Jual Rumah

techroki.com – Jika kamu adalah pihak yang ingin membeli rumah baru berasal dari pengembang, tentukan harga yang layak tidak cuman dengan membandingkan harga rumah berasal dari satu pengembang ke pengembang lainnya, tapi juga dengan paham bagaimana pengembang menentukan harga jual rumah.

Dengan demikian, kamu dapat sadar apakah rumah yang ditawarkan oleh pengembang dihargai disesuaikan, dihargai benar-benar mahal, atau apalagi lebih terjangkau. Nah, menentukan harga jual rumah harus mempertimbangkan sebagian aspek, tidak semata-mata berbicara tentang laba. Apa itu?

Bagaimana Pengembang Menentukan Harga Jual Rumah

1. Harga Tanah

Pasti Kamu kerap menyaksikan info di layar televisi, betapa sulitnya jalankan pembebasan huma, terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Kesulitan ini juga kerap dialami oleh pengembang di Indonesia, belum lagi biaya lain yang perlu dikeluarkan untuk merampungkan konkurensi tanah dan sebagainya.

Misalnya, biaya notaris, sertifikasi, pajak, perantara, dan kompensasi atau kompensasi tidak kalau. Seluruh biaya ini udah termasuk di dalam harga tanah.

Parahnya, jika pembebasan huma memakan waktu lama, pasti harga tanah akan melambung tinggi. Itu juga tidak mempertimbangkan biaya pengeluaran lain yang perlu dipertimbangkan pengembang.

2. Biaya Desain Dan Lisensi

Tak sekedar harga tanah, pengembang juga perlu mengurus perizinan untuk membangun rumah
di antaranya:

  • Izin Prinsip
  • Izin penggunaan lahan (IPT)
  • Rencana Situs Permissions
  • Izin Pell Banjir
  • Izin Pengeringan
  • Izin Tinggi Bangunan
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Ketujuh lisensi itu harus dimiliki oleh pengembang properti di Indonesia. Umumnya pengembang akan menunjuk Notaris dan kontraktor untuk merampungkan urusan perizinan ini, agar juga akan ada biaya tambahan untuk membayar jasa pihak ketiga yang membantu perizinan perihal pembangunan rumah.

Biaya lain yang perlu dikeluarkan adalah biaya desain, ini menyangkut pemanfaatan Jasa Desain Bangunan Profesional untuk menggambar desain rumah yang ingin kamu bangun; baik itu di dalam bentuk gambar 2d menggunakan tangan, atau gambar 3d menggunakan dukungan perangkat lunak.

3. Biaya Konstruksi

Sehabis beroleh desain bangunan atau rumah yang ingin Kamu bangun, pengembang perlu menyiapkan biaya konstruksi untuk membangun rumah seperti pasir, semen, pekerja, dll.

Pengembang juga dapat menggunakan tenaga pakar di bidang konstruksi seperti mereka yang punya sertifikat K3 dan lain sebagainya. Ini tentu akan tingkatkan biaya pengembang konstruksi.

4. Manajemen Biaya

Tidak semata-mata soal bahan dan pekerja, proses membangun rumah juga bisa menimbulkan biaya tambahan lainnya.

Biaya yang akrab disebut sebagai biaya manajemen manajemen ini, adalah biaya yang perlu dikeluarkan pengembang berasal dari proses konstruksi hingga rumah selesai.

Tak sekedar itu, pengembang juga perlu menyiapkan alokasi dana untuk pemasaran seperti pencetakan brosur, gaji karyawan, dll.

5. Keuntungan

Sesudah biaya yang dijelaskan di atas sudah dihitung oleh pengembang, ini adalah waktu di mana penentuan harga jual rumah dikerjakan, yang memperkirakan kenaikan harga properti tiap tiap tahun, dan memperkirakan waktu hingga pengembang meraih titik impas (Bep) atau titik impas.

Jika dirumuskan, maka perhitungan harga jual rumah dengan mempertimbangkan seluruh aspek di atas adalah sebagai berikut:

6. Beli Rumah Dari Pengembang Tepercaya

Salah satu cara yang kerap dijalankan oleh pengembang untuk kurangi besarnya biaya saat mengerjakan project pembangunan rumah adalah dengan memasarkan unit itu kepada rakyat saat project belum selesai.

Dengan demikian, rumah baru dapat dihuni didalam periode sebagian tahun ke depan. Ini adalah metode marketing bagi developer yang perlu Kamu mencermati, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan terjebak didalam maraknya investasi di Indonesia.

7. Memilih pengembang rumah

Dikarenakan platform seperti ini akan mengharuskan kamu membayar uang muka dan tunggu didalam jangka waktu yang lama untuk benar-benar memperoleh rumah yang diinginkan.

Jika pengembang dipercaya, maka waktu menanti dan Uang Muka pasti tidak akan sia-sia. Namun bagaimana jika para pengembang masih ragu?

Di sini kamu akan menjalankan risiko tinggi, di mana kamu sudah membayar lebih dari satu uang muka dan menanti untuk waktu yang lama, tetapi memiliki apa-apa sebab rumah itu tidak dibangun dan pengembang mengambil uang klien.

Pembelian rumah via developer yang sangat populer saat ini adalah lewat skema Kpr, dikarenakan dapat meringankan pembeli untuk memperoleh rumah secara mencicil.

Tetapi, kamu juga perlu berhati-hati sehingga pinjaman KPR tidak jadi beban pengelolaan keuangan kamu. Solusinya bisa IMAK didalam artikel berjudul Cara Memilih pinjaman hipotek sehingga tidak tercekik.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *